News – Wednesday, 12 October 2016
Indopos.co.id – PT Brewin Mesa Sutera (Brewin Mesa), perusahaan investasi dan pengembang real estate berbasis di Singapura mengenalkan proyek pertamanya di Indonesia, apartemen The Lana. Proyek ini menelan investasi senilai Rp 1,3 triliun ini terbilang apartemen eksklusif di daerah CBD Alam Sutera yang mempunyai luas bangunan 85 ribu meter persegi, terdiri atas dua menara berlantai 38 berkapasitas 496 unit.
Presiden Direktur PT Brewin Mesa Sutera Bill Cheng menjelaskan, The Lana menawarkan konsep keseimbangan dan juga ketenangan di setiap detail desainnya, di tengah-tengah kehidupan CBD Alam Sutera yang dinamis. Dia mengutarakan bahwa Brewin Mesa memiliki misi untuk menghasilkan hunian terbaik yang bisa menjadi ciri khas sekaligus menginspirasi pertumbuhan perkotaan. Selain itu, hunian ini diharap bisa meningkatkan standar kehidupan masyarakat Indonesia.
“The Lana karya pertama kami di Indonesia, pastikan melalui The Lana membangun hunian dengan kualitas tinggi serta inovatif yang berdiri sebagai properti terbaik di kelasnya. Kami sangat gembira dan juga optimis untuk peluncuran proyek pertama kami di Indonesia, dan juga banyak lagi yang akan datang di masa depan,” ujar Bill di Jakarta baru-baru ini.
Selain lokasi yang strategis sekaligus didukung pengembang Singapura yang berpengalaman, serta memposisikan diri di segmen high end, Bill percaya, The Lana ialah pilihan terbaik bagi calon pemilik rumah maupun investor yang mencari apartemen dengan gaya hidup yang menarik.
“The Lana juga mempunyai beberapa fitur khusus seperti 3 kolam renang, skydeck yang sangat luas, berbagai lounge dan juga ruang pertemuan, gym yang luas, taman, tempat barbeque, serta fitur unik seperti Thinking Boxes, Wayang Tower untuk bermain anak-anak, Giant Hammock dan Solarium,” imbuhnya.
The Lana mempunyai 4 tipe hunian yaitu 1 ruang tidur, 2 ruang tidur, 3 ruang tidur dan 3+1 ruang tidur, dengan harga jual mulai dari Rp 1,5 miliar. “Kami mempunyai misi menghasilkan hunian terbaik yang bisa menjadi ciri khas serta menginspirasi pertumbuhan perkotaan sekaligus meningkatkan standar kehidupan masyarakat Indonesia,” sebutnya.
Global Board Director AEDAS Andrew Bromberg yang menjadi arsitek The Lana mengutarakan, dirinya lebih fokus pada human sustainability yang memastikan keberlangsungan manusia dan juga masyarakat sekitar proyek. “Setiap desain ditujukan agar menjadi bagian yang menginspirasi lingkungan sekitar. Khusus pada The Lana, yang memfokuskan pada lingkungan hijau khusus untuk memberikan ketenangan dan relaksasi,” katanya.
The Lana terinspirasi oleh undak-undakan padi di Bali, karenanya di bangunan ini mempunyai berbagai taman di setiap sudut bangunan dua tower ramping yang berdiri di atas fondasi yang kuat. The Lana memiliki tata ruangan yang efisien dan juga fungsional, dan setiap tower tidak menghadap satu sama lain dan juga sangat memperhatikan sirkulasi udara sehingga bisa tetap sejuk kendati tanpa menyalakan AC. (dew)